Kamis, 18 Desember 2008

Bon Jovi

Bon Jovi adalah kelompok musik rock dari New Jersey, Amerika Serikat. Mereka telah menjual lebih dari 40 juta album di Amerika Serikat dan lebih dari 120 juta keping album di seluruh dunia sejak berdirinya pada tahun 1984. Mereka telah membuat 10 album studio, yaitu Bon Jovi, 7800° Fahrenheit, Slippery When Wet, New Jersey, Keep The Faith, These Days, Crush, Bounce, Have A Nice Day, dan Lost Highway. Beberapa hitsnya antara lain : Runaway, She Don't Know Me, Hardest Part Is The Night, Only Lonely, Silent Night, Tokyo Road, Livin' On A Prayer, Wanted Dead Or Alive, Lay Your Hands On Me, Bad Medicine, I'll Be There For You, Born To Be My Baby, In These Arms, Keep The Faith, Dry Country, Bed Of Roses, This Ain't A Love Song, It's My Life, Thank You For Loving Me, Next 100 Years, Everyday, Misunderstood, All About Lovin' You, Have A Nice Day, Welcome To Wherever You Are, I Am, Last Cigarette, I Want To Be Loved, Who Says You Can't Go Home, dan yang terakhir (You Want To) Make A Memory.

Anggota

Anggota sekarang
Jon Bon Jovi - vokalis, gitaris
Richie Sambora - gitaris, backing vocal
Tico Torres - drummer, pemain perkusi
David Bryan - keyboardis, backing vocal
Hugh McDonald - bassis (bukan anggota resmi)
Bobby Bandiera - keyboardis, backing vocal (bukan anggota resmi)
Jeff Kazee - keyboardis, backing vocal (bukan anggota resmi)

Mantan anggota
Alec John Such - bassis

Sejarah

Awal mula

Kisah Bon Jovi bermula dari daerah Sayreville, New Jersey. Ketika itu Jon Bon Jovi (vokalis dan gitaris Bon Jovi) dan kedua saudaranya diangkat oleh Carol dan John Bongiovi. Sejak umur 10, Jon kecil sering ke klub lokal. Ia yakin suatu hari ia akan menjadi bintang rock. Panggungnya sangat dekat dengan rumah Jon. Saat berusia 16 tahun, Jon bermain dari satu klub ke klub lainnya. Namun, tak perlu waktu lama untuk menggaet David Bryan (keyboardis Bon Jovi). Bryan memainkan lagu-lagu R&B, dan bandnya adalah Atlantic City Expressway. Jon juga bermain bersama The Rest, The Lechers, dan John Bongiovi And The Wild Ones. Sementara itu, Richie Sambora (gitaris Bon Jovi) bergabung dalam band Extreme, band dengan sedikit sentuhan funk dan fusion outfit, sebelum menggaet Alec John Such (mantan bassis Bon Jovi) ke dalam band bernama The Message. Setelah The Message pecah, Alec bergabung bersama Tico Torres (drummer Bon Jovi) dalam Phantom's Opera. Namun formasi inti Bon Jovi belum terbentuk sampai Maret 1983. Pada suatu saat yang tepat, tempat yang tepat, dan orang yang tepat, Jon bekerja sebagai penyapu lantai pada sebuah studio rekaman. Jon telah menulis Runaway, dan dengan back-up orang studio yang disewa sepupu Jon, Tony Bongiovi, Jon merekam Runaway. 5 orang yang membantu Jon merekam Runaway adalah : Dave "The Snake" Sabo (gitaris), Tim Pierce (gitaris), Hugh McDonald (bassis), Roy Bittan - (keyboardis), dan Frankie LaRocha - (drummer). Stasiun radio lokal memperkenalkan Runaway pada pita kompilasi. Segera lagu itu sering diputar di radio karena diminta pendengarnya. Kesuksesan dari Runaway membuat Jon berfikir, ia harus punya personil inti jika ingin sukses dengan melakukan perjalanan antar klub untuk mendukung singelnya itu. Mulanya, Jon menarik Alec dan Tico, lalu David Bryan (sebelumnya sudah masuk), lalu gitaris Dave "The Snake" Sabo, yang kemudian masuk ke Skid Row, dan akhirnya, Dave diganti oleh Richie. Mereka memulai pertunjukan di New York. Band ini akhirnya bergabung dengan perusahaan rekaman Derek Shulman dengan PolyGram-nya. Band ini mulanya bernama Victor, John Lightening, Jon Bongiovi's, dan akhirnya berubah nama menjadi Bon Jovi.

1980-an

Album pertama mereka dinamai sesuai nama band mereka, yaitu Bon Jovi. Album ini dirilis tanggal 21 Januari 1984. Ciri khas Bon Jovi adalah musik rock ballad, memberikan tune-tune dan mendahulukan riff-riff gitar serta menciptakan melodi yang baik. Hasilnya album ini meraih gold karena berhasil terjual sebanyak 500 ribu keping. Album yang terasa berat dan penuh penjiwaan ini bercerita tentang bagaimana menjadi seorang anak remaja. Album ini menelurkan 2 hit, yaitu Runaway dan She Don't Know Me. Pada tahun 1985, Bon Jovi merilis album 7800° Fahrenheit, yang terjual kurang lebih sama seperti album sebelumnya. Album ini memperkenalkan hit singles berjudul Hardest Part Is The Night, Only Lonely, Tokyo Road, dan Silent Night. Setahun kemudian, lagi-lagi Bon Jovi mengeluarkan album. Kali ini berjudul Slippery When Wet, yang menghasilkan hits Livin' On A Prayer dan Wanted Dead Or Alive. Album ini telah terjual sebanyak 26 juta copies di seluruh dunia sampai sekarang. Album Slippery When Wet menduduki tangga album teratas di Amerika Serikat. Tahun 1988, Bon Jovi kembali dengan album berjudul New Jersey. Album ini mencetak singles Lay Your Hands On Me, Bad Medicine, I'll Be There For You, dan Born To Be My Baby. Album ini juga meraih peringkat album teratas di Amerika Serikat. Prestasi sama juga ditorehkan di Inggris. Album ini sudah terjual sebanyak 18 juta keping.

1990-an

Selama 6 tahun Bon Jovi tidak merilis album. Tidak heran kalau berkembang rumor bahwa Bon Jovi sudah bubar. Lagipula, vokalis sekaligus gitaris Bon Jovi, Jon Bon Jovi, memiliki proyek solo yaitu album Blaze Of Glory yang merupakan sountrack film Young Guns II, yang berhasil meraih predikat "The Best Sountrack Album". Album ini berhasil menghasilkan hits Blaze Of Glory. Untuk menuntaskan rumor itu, pada tahun 1992, Bon Jovi mengeluarkan album yang kali ini diberi tajuk Keep The Faith. Album ini mencetak hits berjudul Keep The Faith, In These Arms, Dry Country, dan Bed Of Roses. Peringkat no.1 tangga album di Inggris berhasil diraih album ini. 2 tahun kemudian, Bon Jovi merilis album Cross Road. Materi album ini adalah lagu-lagu hits dari tahun 1984-1992 ditambah 2 lagu baru, yaitu Always dan Someday I'll Be Saturday Night. Track 10 dirilis berbeda-beda di beberapa wilayah. Di Jepang Track 10 adalah Tokyo Road dari album 7800° Fahrenheit. Di Amerika Serikat, ada Prayer'94 (remix dari lagu Livin' On A Prayer dalam album Slippery When Wet). Di negara-negara lain adalah In These Arms (Keep The Faith). Album ini juga meraih peringkat album nomor wahid di Inggris. Pada bulan Juli 1995, Bon Jovi kembali dengan album These Days. Lagi-lagi album ini laris-manis karena hits berjudul This Ain't A Love Song dan Lie To Me. Namun, posisi sang pencabik bas, Alec John Such, diganti oleh Hugh McDonald (anggota tidak resmi) karena ketergantungan kepada obat terlarang. Album ini juga berhasil menduduki tangga album teratas di Inggris. Pada tahun 1997, Jon Bon Jovi mengeluarkan album solo keduanya yang berjudul Destination Anywhere.

2000-an

Setelah 3 tahun vakum, Bon Jovi kembali pada tahun 2000 dengan album Crush. Album ini meledak di seluruh dunia dengan hitsnya yaitu It's My Life, Thank You For Loving Me, dan Next 100 Years. Album ini terjual 15 juta keping di seluruh dunia dan meraih peringkat tangga album teratas di Inggris. Tahun 2002, Bon Jovi merilis album Bounce yang berhasil mempopulerkan hits Everyday, Misunderstood, dan All About Lovin' You. Album ini nuansa rocknya tidak terlalu pelan, juga tidak terlalu keras. Pada November 2003, Bon Jovi merilis album This Left Feels Right. Materinya adalah lagu-lagu lama yang diaransemen ulang dari tahun 1984-2002. Pada September 2005, mereka merilis album Have A Nice Day. Hitsnya adalah Have A Nice Day, Last Cigarette, I Want To Be Loved, Welcome To Wherever You Are, I Am, dan Who Says You Can't Go Home. Pada pekan pertama, album Have A Nice Day terjual sebanyak 202 ribu keping. Lagu Who Says You Can't Go Home meraih penghargaan Grammy, yaitu "The Best Country Collaboration With Vocal". Bon Jovi kembali membuat album terbaru pada tahun 2007, yang berjudul Lost Highway. Hitsnya adalah (You Want To) Make A Memory. Walaupun enak didengar, hanya satu lagu yang melodinya kuat, yaitu Til We Ain't Strangers Anymore. Lagu lainnya berunsur rock yang ditambah dengan musik country di sana-sini. Nuansa rock dalam album ini serba tanggung, karena tidak terlalu keras, juga tidak terlalu pelan. Dalam album ini, Bon Jovi berkolaborasi dengan 2 musisi country, yaitu Big & Rich dan Le-Ann Rimes. Album ini mencatat prestasi penjualan album Bon Jovi terbanyak dalam sepekan yang

Bryan Adams

Bryan Adams OC, OBC, (lahir 5 November 1959) adalah seorang penyanyi rock Kanada , gitaris, penulis lagu dan fotografer. Beberapa album terbaiknya yang dikenal adalah Reckless, 18 til I Die, dan Waking Up the Neighbours.

Album studio
Bryan Adams
You Want It You Got It
Cuts Like a Knife
Reckless
Into the Fire
Waking Up the Neighbours
18 til I Die
On a Day Like Today
Room Service

Album kompilasi
So Far So Good
The Best from Me
Anthology

Album konser
Live! Live! Live!
MTV Unplugged

Céline Dion

Céline Marie Claudette Dion atau lebih dikenal dengan Celine Dion (lahir 30 Maret 1968) merupakan penyanyi, penulis lagu[1] , juga merupakan aktris [2] berkebangsaan Kanada.

Pada tahun 1990 Dion mengeluarkan album ‘Unison’. Sepanjang tahun 1990-an, dia mencapai sukses dan ketenaran di seluruh dunia dengan beberapa kaset dalam Bahasa Inggris dan Perancis , yang mana paling sukses adalah ‘Falling into You’ (1996), dan "My Heart Will Go On" ( 1998) yang merupakan musik tema film ‘Titanic’ pada 1997 . Di 1999 dia mengumumkan untuk istirahat dari aktifitas musiknya untuk merawat suaminya yang didiagnosa mengidap kanker.


Deep purple

Deep Purple adalah kelompok hard rock Inggris yang dianggap sebagai salah satu pelopor musik heavy metal bersama dengan Led Zeppelin dan Black Sabbath.

Cikal bakal Deep Purple merupakan kreasi dari Jon Lord yang sebelumnya bermain untuk The Flowerpot Man bersama rekan pemusik lainnya, Chris Curtis, dan seorang pengusaha yang mencoba menjadi produser musik, Tony Edwards. Pada Bulan Desember 1967, Curtis merekrut Ritchie Blackmore yang ketika itu sedang mencoba nasib di Jerman bersama Neil Christian And The Crusaders.

Sebelum di Jerman, Blackmore pernah bergabung dengan The Outlaws dan Screaming Lord Sutch And The Savages. Lagu "The Address" dan "Mandrake Root" ditulis pada pertemuan pertama Blackmore dan Lord. Tak lama kemudian bergabung pula rekan pemetik bas Lord di The Flowerpot Man, Nick Simper. Untuk mengisi posisi vokalis serta penabuh drum, Lord dan Blackmore merekrut Rod Evans dan Ian Paice. Setelah sempat menamakan diri sebagai Roundabout, bulan Maret 1968 mereka resmi menjadi Deep Purple.

Sebelum memutuskan nama Deep Purple Nama nama lain yang sempay di usulkan sebagai nama band adalah "Orpheus", "Concrete God", juga nama "Sugarlump". Pada suatu pagi, Ritchie mengusulkan nama "Deep Purple" karena itu nama lagu favorit neneknya, yang cukup populer pada tahun 1920-an dan menjadi hit kelompok Nino Tempo And April Steven tahun 1963.

Pada tahun 1969, nasib Simper dan Evans didepak secara tiba-tiba oleh Blackmore, Lord, dan Paice. Richtie keluar-masuk pub untuk mencari pengganti. Akhirnya, dia terkesan dengan dua personel Episode Six, Ian Gillan serta Roger Glover.


Blink-182

Blink-182 adalah band beraliran punk rock yang berasal dari Poway, California.

Biografi

Terbentuknya Blink-182

Blink-182 dibentuk oleh Tom DeLonge (vokal dan gitar) dan Mark Hoppus (vokal dan bass). Setelah itu masuklah Scott Raynor sebagai drummer. Blink-182 sebelumnya dinamakan Blink, tetapi sudah ada grup musik beraliran pop asal Irlandia yang bernama Blink. Mereka pun menambahkan angka 182, yang diambil dari judul film Turk! 182.

Pada tahun 1998, Scott keluar dari Blink-182 dan digantikan oleh Travis Barker.

Tahun 1992-1993

Blink-182 merekam demo pertama mereka, Flyswatter, di kamar Scott pada bulan Mei, 1993.

Pada tahun yang sama, mereka merekam demo lagi, tetapi kali ini tidak dinamakan. Demo ini dikenal dengan nama 2nd Demo (Demo Kedua). Pada demo kedua ini, terdapat beberapa lagu dari Flyswatter yang direkam ulang, dan beberapa lagu baru yang setelah itu dirilis dalam album Buddha. Album Buddha ini dirilis dalam bentuk kaset pada tahun 1993. Sekitar 1,000 kaset diproduksi oleh perusahaan Filter Records. Pada tahun 1998, Buddha dirilis ulang dengan daftar urutan trek yang berbeda.

Cheshire Cat

Cheshire Cat direkam dalam waktu tiga hari pada tahun 1994. Album ini terdiri dari beberapa lagu yang sudah diperbarui dari album sebelumnya, seperti "Carousel", "Strings", "Sometimes" dan "TV".

Letto

Letto merupakan sebuah grup musik Indonesia yang pertama kali dibentuk tahun 2004. Grup musik asal kota Gudeg ini beranggotakan Noe (Sabrang Mowo Damar Panuluh, Yogyakarta 10 Juni 1979) sebagai vokalis, Patub (Agus Riyono, Yogyakarta, 2 Agustus 1979) sebagai gitaris, Arian (Ari Prastowo, Bantul, 27 Maret 1979) sebagai bassis, dan Dhedot (Dedi Riyono, Yogyakarta, 23 Januari 1987) sebagai drummer. Vokalis Letto, Noe, adalah putra penyair Emha Ainun Najib. Anggota grup musik ini telah bersahabat sejak masih sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Setelah berpisah akibat kesibukan kuliah, mereka akhirnya bertemu kembali dan berkarya bersama.

Album

Truth, Cry, and Lie

Album pertama mereka bertajuk "Truth, Cry, and Lie" yang dirilis pada 2005. Namun sebelumnya Letto juga pernah merilis album PILIH 2004, namun saat itu nama grupnya masih Leto (satu T). Album perdana mereka meraih penghargaan kategori 'Album Pendatang Baru' pada ajang SCTV Music Award 2007.

Tak hanya di Indonesia, kepopuleran Letto juga merambah ke Negeri Jiran, Malaysia. Letto meluncurkan album Truth, Cry & Lie di pasar musik Malaysia tanggal 23 Juli 2007. Mereka memutuskan untuk ikut meramaikan dunia musik Malaysia setelah lagu-lagu mereka seperti, "Ruang Rindu" dan "Sandaran Hati" berhasil menduduki tangga teratas di beberapa stasiun Radio Malaysia. Album Letto yang pertama ini sebelumnya juga mendapatkan anugerah 'Planet Muzik 2007' sebagai group musik terbaik di Singapura pada 8 Juni 2007.

Don't Make Me Sad

Sukses dengan album pertama, Letto meluncurkan album kedua bertajuk "Don't Make Me Sad" yang dirilis pada tanggal 16 Agustus 2007. Dalam album ini, Letto menjagokan lagu "Sebelum Cahaya". Bukan hanya lagunya yang unik, video klipnya juga dibintangi Amanda, seorang model yang tuna rungu. Lirik lagunya berkisah tentang seseorang yang merasa kesepian karena ditinggalkan teman. Sebagian hasil dari penjualan album ini, Letto akan mendedikasikan untuk membuat buku huruf Braille. Musica akan mempromosikan album ini ke Malaysia. Lagu-lagu lain yang menarik untuk disimak dalam album ini di antaranya lagu berbahasa Inggris "Ephemera", "Bunga di malam itu" yang bertutur tentang indahnya pertemuan dengan Sang Nabi Muhammad SAW, dan "Permintaan Hati" yang berirama lebih rancak menghentak.

Songlit

Kepopuleran lagu-lagu Letto menginspirasi beberapa orang untuk membuatnya menjadi novel atau yang disebut songlit (lagu yang dinovelkan). Lagu pertama Letto yang dijadikan novel adalah "Ruang Rindu" yang pernah menjadi soundtrack sinetron Wulan. Novel Ruang Rindu ditulis oleh Andi Eriawan dan diterbitkan oleh Gagas Media pada bulan Agustus 2007.[1][2] Enam bulan kemudian giliran "Sebelum Cahaya" yang dinovelkan oleh Karla M. Nashar, dengan judul yang sama dan diterbitkan oleh Gagas Media.[3][4]

Dewa 19

Dewa 19 adalah sebuah grup musik yang berasal dari Surabaya, Indonesia.Grup musik ini telah bebrapa kali mengalami pergantian personel, dan personelnya saat ini adalah:
Ahmad Dhani (keyboard, gitar)
Andra Junaidi (gitar)
Elfonda Mekel (vokalis)
Yuke Sampurna (bass)
Agung Yudha (drummer)


Sejarah

DEWA pertama kali dibentuk pada tahun 1986 oleh empat siswa SMP 6 Surabaya, dengan akronim nama mereka Dhani Ahmad Prasetyo (Keyboard, Vokal), Erwin Prasetya (Bass), Wawan Juniarso (Drum), dan Andra Ramadhan (Gitar); dengan markas di rumah Wawan yang di dalam kompleks Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Warna musik Dewa awalnya lebih pop, namun kemudian Erwin yang penggemar jazz, memperkenalkan musik jazz pada grupnya. DEWA pun berubah haluan ke jazz, sehingga Wawan yang penggemar berat musik rock memutuskan keluar pada tahun 1988 dan bergabung dengan Outsider yang antara lain beranggotakan Ari Lasso. Posisi Wawan kemudian digantikan oleh Salman dan nama Dewa pun berubah menjadi Down Beat, yang diambil dari nama majalah jazz Amerika. Untuk kawasan Jawa Timur dan sekitarnya, nama Down Beat waktu itu cukup terkenal, terutama setelah berhasil merajai panggung festival. Sebut saja Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA '90 atau juara II Jarum Super Fiesta Musik.

Ketika nama Slank berkibar, Wawan kembali dipanggil untuk menghidupkan Dewa, dengan mengajak pula Ari Lasso. Nama Down Beat pun berubah menjadi Dewa 19, karena waktu itu rata-rata usia personelnya 19 tahun. Dewa 19 pun mencampuradukkan beragam musik jadi satu : pop, rock, bahkan jazz, sehingga melahirkan alternatif baru bagi khasanah musik Indonesia saat itu. Teman sekelas Wawan, Harun rupanya tertarik oleh konsep tersebut dan segera mengucurkan dana Rp. 10 juta untuk memodali teman - temannya rekaman. Tapi karena di Surabaya tidak ada studio yang memenuhi syarat, mereka terpaksa ke Jakarta padahal jumlah dana tadi jelas pas - pasan. Dengan master di tangan, Ahmad Dhani gentayangan dari satu perusahaan rekaman satu ke perusahaan rekaman lain pakai bus kota, sementara Erwin, Wawan, Andra dan Ari menunggu hasilnya di Surabaya. Setelah ditolak oleh sejumlah perusahaan rekaman, master itu akhirnya dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records.

Album pertamanya Dewa 19 diluncurkan tahun 1992. Diluar dugaan, album ini melejit sukses di pasaran, hingga memperoleh penghargaan dari BASF untuk kategori Pendatang Baru Terbaik dan Album Terlaris 1993.

Dalam pembuatan album Format Masa Depan, Wawan hengkang karena tidak adanya kecocokan diantaranya. Di album in Dewa 19 memperbantukan Rere (sekarang drummer ADA Band) untuk posisi drummer. Setelah album Terbaik-Terbaik selesai, masuklah Wong Aksan menempati posisi drummer. Setelah menyelesaikan pembuatan album Pandawa Lima pada tahun 1998 Wong Aksan dikeluarkan dari Dewa 19, dan digantikan oleh Bimo Sulaksono (mantan anggota Netral). Tak lama kemudian Bimo hengkang dari grup ini dan bergabung dengan Bebi untuk membentuk grup Romeo.

Selain masalah pergantian personel, Dewa 19 juga mengalami masalah akibat terlibatnya dua personelnya Ari Lasso dan Erwin Prasetya mengalami ketergantungan narkoba. Erwin harus masuk rehabilitasi dan pesantren untuk menghilangkan kebiasaan buruknya itu, dan akhirnya sembuh. Ari Lasso yang sulit dihubungi memaksa Dhani mengganti posisinya sebagai vokalis dengan dengan Once. Posisi drummer yang kosong diisi oleh Tyo Nugros.

Dalam albumnya yang kelima Bintang Lima pada tahun 2000, nama Dewa 19 diubah menjadi Dewa. Masuknya Once dan Tyo Nugros ternyata membawa angin segar dengan meledaknya album Bintang Lima ini. Erwin Prasetya yang sebelumnya terjerat narkoba kemudian masuk kembali menjadi pemain bass.

Tahun 2002 Dewa merilis album Cintailah Cinta. Setelah itu banyak masalah yang muncul. Lagu Arjuna Mencari Cinta dipermasalahkan karena diduga melanggar hak cipta, hingga memaksa Dewa menggantinya dengan Arjuna (lagu) saja. Erwin Prasetya kemudian hengkang akibat tidak cocok dengan manajemen Dewa; yang kemudian diganti dengan Yuke Sampurna (mantan bassist band The Groove).

Tahun 2004, Dewa merilis album Laskar Cinta, dan pada tahun yang sama, nama Dewa kembali diubah menjadi Dewa 19.

Pada tahun 2008, posisi drum yang diisi oleh Tyo Nugros diganti oleh Agung Yudha. Posisi baru tersebut resmi diperkenalkan pada video klip "Mati aku Mati".[1][2]

Setelah sekian lama tidak merilis album maupun single, pada Agustus 2008, Dewa 19 meluncurkan single barunya berjudul Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia yang terdapat dalam album kompilasi bertajuk The Best of Republik Cinta Vol. 1

Once

Elfonda Mekel, SH (populer dikenal dengan nama Once; lahir 21 Mei 1970; umur 38 tahun) adalah vokalis grup musik Dewa 19.

Biografi

Ketika duduk di bangku SMP Once yang beragama Kristen ini menggantikan vokalis pada sebuah festival band, dan sejak itu ia mulai berkecimpung di dunia musik. Setamat SMA, Once telah menjadi vokalis semiprofesional yang mendapat bayaran. Band-nya pernah mengiringi penyanyi kondang seperti Ita Purnamasari.

Tahun 1989, Once diterima sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Semasa kuliah ia juga bergabung dengan band. Tahun 1993, Once mengalami gangguan pita suara, sehingga ia memutuskan berhenti sebagai penyanyi.

Lulus kuliah pada tahun 1996, ia kemudian bekerja sebagai legal coordinator di sebuah perusahaan konstruksi, dan dua tahun kemudian pindah ke proyek penelitian kerjasama antara LIPI dan dan CSIRO. Tahun 1997, di tengah kesibukannya Once kembali menyanyi di kafé. Setelah hengkang dari proyek MSI LIPI tahun 1998, Once mulai serius ke dunia musik. Bersama Ahmad Dhani, ia menggarap rekaman untuk film Kuldesak. Tahun 2000, Once resmi bergabung dengan Dewa 19 sebagai vokalis. Kali ini grup mereka dengan nama Dewa saja.

ehidupan Pribadi
 
Once ketika menikahi Rietmadhanty Angelica

Pada tanggal 20 Desember 2005, Once menikahi kekasihnya yang telah dipacarinya selama 3 tahun, yang bernama Rietmadhanty Angelica Immaculata Tauchid yang akrab disapa Ima di gereja GPIB Immanuel, Jakarta Pusat, yang datang dengan sebuah mobil kuno yang pernah dipakai Presiden Soekarno sebagai mobil kepresidenan. Resepsi pernikahan digelar malam harinya di Hotel Mulia. Ima sendiri adalah putri penyanyi senior Henny Purwonegoro.

Padi (grup musik)

Padi adalah salah satu kelompok musik (band) dari Indonesia. Personil Padi terdiri dari Ari (gitar), Fadly (vokal), Yoyo (drum), Rindra (bas), dan Piyu (gitar). Kelompok ini mulai malang-melintang di dunia musik Indonesia di penghujung tahun 1990-an melalui single "Sobat" dalam album keroyokan indie ten dan dianggap membawa warna baru dalam dunia musik Indonesia. Jalur musik yang dipilih adalah pop-rock.

Perjalanan Karier

Awal terbentuk

Dibentuk 8 April 1997, grup ini merupakan wadah kreativitas seni lima mahasiswa Universitas Airlangga. Semula bernama 'Soda', namun kemudian diganti menjadi 'Padi' ("Padi makanan orang susah," demikian kata salah seorang personalnya). Nama ini dipilih juga karena bersifat "sangat membumi". Lebih jauh, mereka tidak hanya mengambil filosofinya saja, semakin berisi semakin merunduk, tapi juga melihat fungsinya yang melambangkan kesejahteraan.

Diawali dari bermain musik dari satu panggung ke panggung lain, grup ini akhirnya dikontrak untuk masuk dunia rekaman.

Album-album Padi cukup sukses menembus pasar musik Indonesia. Beberapa pengamat menyimpulkan aransemen musik padi yg dinamis dan lebih kompleks dari rata-rata lagu oleh grup band Indonesia yang seangkatan adalah salah satu penyebab kesuksesan tersebut. Pada awal kemunculannya di tahun 1998 khasanah band Indonesia didominasi oleh lagu-lagu dengan aransemen sederhana dengan tempo sedang cenderung lambat.

Ciri lain band-band Indonesia pada masa tersebut adalah cukup dominannya instrumen keyboard pada band-band terkemuka. Karakter Keyboard/Organ mempengaruhi gaya musik menjadi minim distorsi dan cenderung melodik. Hal ini tampak pada band-band pencetak hits saat itu seperti Kahitna, Dewa 19 dengan album Pandawa Lima-nya, maupun Slank sesaat sebelum perombakan formasi di mana Indra Q masih tampil sebagai keyboardist.

Gigi

Gigi adalah nama sebuah grup musik yang berasal dari Bandung, Indonesia yang mengusung jenis musik pop dan rock. Kelompok ini berdiri pada tanggal 22 Maret 1994, dengan format awal Aria Baron, Thomas Ramdhan, Ronald Fristianto, Dewa Budjana dan Armand Maulana.

Setelah berkiprah selama 11 tahun di blantika musik Indonesia, kelompok ini telah mengalami pergantian personil berkali-kali. Format terakhir (saat ini) kelompok ini adalah:
Armand Maulana
Dewa Budjana
Thomas Ramdhan
Gusti Hendy


Sejarah

Grup Band Gigi resmi dibentuk pada tanggal 22 Maret 1994. Pada awalnya Grup Band ini terdiri atas Armand Maulana (vokalis), Thomas Ramdhan (bassis), Dewa Budjana (gitaris), Ronald Fristianto (drummer), dan Baron Arafat (gitaris). Nama "Gigi" sendiri muncul setelah para personilnya tertawa lebar mengomentari nama "Orang Utan" yang nyaris dijadikan nama band ini. Dengan latar belakang musik yang beda-beda, mereka menggabungkannya ke dalam satu musik yang menjadi ciri khas Gigi. Album perdana yang bertema "Angan" dilempar ke pasara dengan dukungan dari Union Artist/Musica. Pada waktu itu Gigi belum membentuk suatu manajemen artis untuk mengelola kegiatan mereka sehingga untuk mempromosikan album perdana itu, mereka merilis dua singel yang sekaligus video klip, yaitu Kuingin dan Angan. Tetapi kedua lagu andalan tersebut tidak banyak mendongkrak angka penjualan. Kurangnya promosi dan tidak adanya pengelolaan manajemen menjadi penyebab utama kegagalan album pertama group musik ini. Akhirnya mereka membentuk Gigi Management supaya mereka jadi lebih profesional. Album kedua "Dunia" terbilang sukses di pasaran. Dengan mengandalkan lagu unggulan pertama "Janji", yang terjual sekitar 400.000 copy serta meraih penghargaan sebagai "Kelompok Musik Terbaik". Pada saat ini manajeman Gigi terjadi keretakan dengan Baron. Video klip lagu andalan kedua "Nirwana" dibuat tanpa adanya Baron. Pada September 1995, Baron secara resmi keluar dari Group Band Gigi. Kemudian diikuti keluarnya Thomas dan Ronald yang bulan November 1996. Akhirnya Grup Band Gigi hanya tinggal berdua saja namun tetap berusaha bertahan dan merekrut Opet Alatas (bassis) dan Budhy Haryono drumer). Formasi baru ini memberi warna baru pada Gigi. Pada tahun 1997 mereka mengeluarkan album keempat yang bertema 2x2 dengan menggandeng sejumlah musisi kondang, lokal dan dunia, Antara lain Billy Sheehan (Mr. Big) yang menyumbang permainan basnya yang dahsyat pada lagu mereka (Cry Baby), dan Indra Lesmana juga ikut menyumbang dalam lagu "Tractor". Lagu andalan "Kurindukan" ternyata kurang direspon masyarakat. Keadaan ini tertolong sama dengan adanya tur 100 kota yang menampilkan duet Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan sebagai pembukanya.

Sementara itu Thomas yang baru aja keluar dari rehabilitasi balik ke Jakarta untuk mulai main musik lagi. Thomas bahkan membikin kejutan sewaktu menjadi bintang tamu di konser GIGI "Satu Jam Bersama Gigi" dan konser Gigi di Bandung. Di konser itu dia main di lagu "Janji" dan "Angan". Di konser itu, mereka serasa bernostalgia dengan Thomas. Yang spesialnya lagi, mereka ngebawain satu lagu yang lumayan jarang dibawain, yaitu Hasrat. Pada tanggal 22 Maret 1999 akhirnya Thomas masuk (lagi) ke Group musik Gigi. Tak lama setelah itu Gigi merilis album keenam yang bertema "Baik" pada bulan April 1999. Lagu andalan pertamanya adalah "Hinakah".

Iwan Fals

Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3 September 1961; umur 47 tahun) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.

Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara.


Biografi

Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.

Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal karirnya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.[rujukan?]

Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[rujukan?] Beberapa konser musiknya pada tahun 80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.

Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.[rujukan?] Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan disela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personil SWAMI.

Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun bandnya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.

Keluarga

Iwan lahir dari Lies (ibu) dan mempunyai ayah Haryoso almarhum (kolonel Anumerta). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.

Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anissa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.

Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.(

Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan puitis.[rujukan?] Iwan Fals juga lebih banyak membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.

Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugrahi seorang anak lelaki yang diberi nama Rayya Rambu Robbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.[rujukan?]

Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggot yang dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.

Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rossana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarir.

Pendidikan
SMPN 5 Bandung
SMAK BPK Bandung
STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
Institut Kesenian Jakarta (IKJ)

ST 12

ST 12 adalah grup band Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat tahun 2005. Grup ini didirikan oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (Gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokalis), dan Iman Rush (gitaris). Nama ST 12 sendiri merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 yang merupakan markas berkumpulnya band ini. Sampai saat ini ST 12 telah menelurkan 2 album musik.

Secara resmi ST12 berdiri pada tanggal 20 Januari 2005, meski anggotanya telah lama berkecimpung di dunia musik. Sebelumnya, keempat personel ini tak saling kenal. Mereka sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Nama ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz. Mereka juga berkompromi dengan mengambil aliran Melayu, walau Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock. Sulitnya mendapat label rekaman yang mau menerima mereka, ST 12 akhirnya menempuh jalur indie (independent). Album perdana, Jalan Terbaik pun dirilis. Sayang, saat tur promosi album tersebut di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak pada bulan Oktober 2005.[1]

Kesuksesan album perdana ST12 membuat mereka dilirik Trinity Optima Production. ST12 pun merilis album kedua P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman.[2]

D'Masiv

d'Masiv merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Grup musik ini dibentuk pada 3 Maret 2003. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum). Album pertamanya ialah Menuju Nirwana. Grup musik ini berhasil memenangkan A Mild Live Wanted.

Akhir Juni 2008, d'Masiv membentuk fans club untuk menyatukan penggemar mereka, yang diberi nama Masiver.[1]

Andra and the backbone

ndra & The Backbone merupakan salah satu grup musik dari Indonesia. Anggotanya berjumlah tiga orang yaitu Dedi, Stevie, dan Andra Junaidi. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2007. Lagu utamanya ialah Musnah yang dipopulerkan ulang oleh Mulan Jameela. Album pertamanya ialah Andra & The Backbone, dirilis tahun 2007. Hits lain dari album ini adalah Sempurna yang dipopulerkan ulang oleh Gita Gutawa, serta hits lainnya adalah Lagi Dan Lagi, Dan Tidurlah, Terdalam, Perih, serta Dengarkan Aku.

Salah satu anggotanya, Andra Junaidi, sekarang juga adalah seorang pendiri dan anggota dari grup band Indonesia yang terkenal Dewa 19.


surieus

Seurieus adalah sebuah grup musik yang berawal dari sekumpulan mahasiswa Seni Rupa ITB yang ingin mengekspresikan kegilaan dirinya dalam bermusik setelah dalam setahun cukup pusing dengan keadaan mereka sebagai mahasiswa baru Seni Rupa yang ternyata sangat melelahkan. Mereka tampil sebagai band kampus yang sering muncul di berbagai acara musik ITB. Terbentuk sekitar akhir tahun 1994 memulai kiprahnya pada panggung-panggung kecil di kota Bandung dan sekitarnya dengan konsep entertaining the audience, sehingga muncul sebagai sebuah sajian musik yang polos, total, penuh aksi, lugu namun menghibur. Tak heran jika logat Sunda mereka atas kata Heavy Metal pun terdengar menjadi Hepi Metal (happy metal) atau musik metal yang gembira.

Dengan jumlah personel 6 orang, Seurieus mulai serius untuk menggarap lagu-lagunya sendiri yang berbasis musik hard rock. Namun pada penampilannya Seurieus tidak terpatok untuk membawakan lagu rock, namun diselingi juga dengan lagu-lagu lain yang menghibur bagi penonton. Keunikan yang menjadi ciri khas band ini yaitu dalam atraksi panggungnya selalu menampilkan aksi yang panggung yang kadangkala bisa membawa senyum penontonnya.

Pas Band

Pas Band adalah kelompok musik yang mencampurkan warna musik rock, hip hop, dan punk. Pas Band digawangi oleh Yukie (vokal), Trisno (bass), Bengbeng (gitar), Sandy (drum).

Perjalanan Karier

Awalnya, band yang lahir di kampus Unpad ini mulai meniti karier dari panggung-panggung underground sejak 1989. Pas Band berdiri secara resmi pada tahun 1990. Pada tahun 1993 grup yang terdiri dari Bengbeng (gitar), Trisno (Bass), Yukie (vokal) dan Richard Muttler (drum) ini merilis album EP berbendera indie label dengan debut, Four Through The Sap.

Mulai album kedua In (No) Sensation (1995) hingga sekarang, mereka digandeng oleh Aquarius Musikindo. Label ini membebaskan mereka untuk berkarya. Meskipun tidak bisa merangkul semua orang lewat musiknya yang tidak biasa, namun mereka mulai membangun basis massa yang setia dengan jalur yang mereka pilih.

Album kedua ini diikuti oleh album-album mereka berikutnya, yaitu indieVduality (1997), Psycho I.D. (1998). Pada album keempat, Richard mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh Sandy (ex-U'Camp)[1]. Dengan formasi tanpa Richard mereka merilis album kelima yang di beri titel KETIKA . . . (2001), namun Sandy belum dapat bermain pada rekaman album ini karena masih terikat kontrak dengan label lain. Sandy yang sekarang ini menjadi penyiar di I-Radio 89.6 FM bergabung di album keenam PAS 2.0 (2003), dan album ketujuh Stairway to Seventh (2004). 2 Tahun kemudian Pas Band meluncurkan album the best berisi 3 lagu barunya "Permata Yang Hilang","Romeo & Juliet", dan "Gladiator" dan 9 lagu hits lamanya. 2 Tahun seakan menjadi waktu yang PAS untuk mengumpulkan materi untuk album terbarunya,dan akhirnya Pas Band mengumumkan akan menelurkan album barunya pada tanggal 20 Maret 2008,berjudul Romantic,Lies & Bleeding. Hits terbarunya berjudul "Aku" yang bercerita tentang pengakuan seorang lelaki bajingan,telah malang melintang diputar di radio-radio dan internet.

radja

radja adalah nama sebuah grup band asal Jakarta, Indonesia yang berdiri pada tanggal 17 Maret 2001 yang saat itu terdiri dari Ian Kasela (vokalis) , Moldy (gitaris), Shuma (bassist), dan Adit (drummer). Mereka menggunakan nama radja dengan harapan bahwa suatu hari nanti, grup mereka akan menjadi Raja di kalangan musisi tanah air. Mereka menggunakan huruf kecil di awal nama bandnya sebagai simbol bahwa setelah kelak mereka mampu menjadi seperti radja, mereka tetap dekat dengan para penggemarnya.

Setelah kegagalan album pertama mereka di tahun 2001, Adit dan Shuma memutuskan untuk meninggalkan radja. Mei 2003, Indra (bassist) dan Seno (drummer). Di tahun ini juga mereka mengeluarkan album kedua, yang berjudul Manusia Biasa, di bawah bendera Melta Music Indonesia. Album ini juga gagal di pasaran.

Akhir 2004, radja bergabung dengan EMI Music Indonesia, dan membuat repackage dari album kedua mereka, yang diberi nama Langkah Baru. Album ini membawa radja meraih Multi Platinum Award untuk penjualan kaset di atas 500.000 copy. Mereka bahkan sempat tampil di negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam

Gita Gutawa

Aluna Sagita Gutawa (atau lebih dikenal dengan Gita Gutawa; lahir di Jakarta, 11 Agustus 1993; umur 15 tahun) adalah penyanyi cilik Indonesia yang memiliki suara sopran.

Karir

Gita yang beragama Islam ini merupakan anak dari penata musik Lutfi Andriani - Erwin Gutawa mendalami musik sejak kelas 2 SD. Suara sopran gadis belia ini mampu membawakan lagu ber-genre pop klasik dengan high pitch-nya. Sebelum meluncurkan album self-titled-nya, Gita Gutawa terkenal sebagai penyanyi cilik yang berduet dengan vokalis ADA Band, Dony ‘ADA Band’ dengan lagu "Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah)". Lagu ini menjadi hits dalam album Heaven of Love dan sukses terjual sebanyak lebih dari 850 ribu kopi membawa Donny dan Gita sebagai nominasi Duet Terbaik Kategori Pop AMI Awards. Gadis berzodiak Leo dan bershio Ayam sejak kelas 2 SD mulai belajar piano klasik di Yayasan Musik Jakarta dan kini memperkuat ilmu musiknya dengan mempelajari piano jazz dan gitar akustik. Tidak hanya itu, agar vocal Gita terasah dan mantap, dia berguru di bawah asuhan Aida Swenchen (di PSAI) dan Catharina Leimena.

Album pertama Gita Gutawa bertajuk namanya sendiri atau self-titled album. Album ini beraliran pop klasik dengan produksi album dibuat dengan serius mengingat mixing dan mastering lagu-lagu dilakukan di Sydney, Selain itu turun tangannya ayah Gita yang untuk mem-produseri sendiri album buah hatinya ini. Alumni SMP Al Izhar Pondok Labu bekerja sama dengan beberapa composer terkenal dalam pembuatan albumnya. Nama besar papanya, lalu juga ada Andi Rianto, dan Pink Pitt berperan sebagai arranger, sedangkan nama besar pengarang lagu seperti Glenn Fredly, Melly Goeslaw, Harry Budiman, Dewiq, Khrisna dan Donni ‘ADA Band’ hingga Eross Candra ‘SO7’ berperan sebagai pengarang lagu dalam album perdana Gita Gutawa. Gita membintangi film series dalam promo album yang disiarkan di SCTV. 2 serial film TV (FTV) telah dia bintangi, yaitu AAC atau Ajari Aku Cinta dengan 5 episode dan ALAC atau Ajari Lagi Aku Cinta dengan 12 episode menandakan suksesnya album pertama Gita. Penjualan album gadis yang doyan makan sushi ini meraih Platinum Awards dengan mencapai penjualan lebih dari 150 ribu kopi dalam 4 bulan saja.

Rabu, 17 Desember 2008

Afgan Syah Reza

J-Rocks

J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars.

Banyak fans fanatik band Jepang L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang menuding bahwa dalam membuat lagunya, J-rocks meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel. Sangat wajar bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku karena J-rocks memang terinspirasi oleh band yang satu ini.[rujukan?] Dan juga J-Rocks terinspirasi oleh Muse.[rujukan?]

Pada album keduanya, Spirit, J-Rocks memasukkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic, dan masih banyak lagi. Di album kedua ini, J-Rocks juga menampilkan Prisa.

J-Rocks


Nama J-rocks sempat menjadi kontroversi di kalangan pecinta musik jepang di indonesia. Nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar. Dan ditambahkan huruf J di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Dan akhirnya karena permasalahan pengucapan akhirnya nama J-ROCKSTARS disingkat menjadi J-ROCKS. Nama J-ROCKSTARS sendiri akhirnya menjadi nama fans J-ROCKS.

Awal 2004 JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV dan Aquarius Musikindo. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Dan akhirnya pertengahan 2005 mereka berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius.

Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua. Pada lagu berjudul 'Kau curi lagi' mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa. Dan pada lagu 'Juwita Hati' mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Selvin,Sato,Boppy pada video klip ini berakting sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya sampai ke negeri Sakura. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia.

pinkan mambo

Pinkan Ratnasari Mambo lebih dikenal sebagai Pinkan Mambo (lahir di Jakarta, 11 November 1980; umur 28 tahun) adalah penyanyi pop berdarah Manado, Sulawesi Utara.

Karir di Ratu

Pinkan sebelumnya dikenal sebagai vokalis grup duo Ratu bersama Maia Ahmad. Sebelum bergabung dengan Ratu, Pinkan adalah penyanyi latar grup band Dewa 19, yang digawangi oleh suami Maia Ahmad, Ahmad Dhani. Pinkan kemudian mengundurkan diri dari Ratu akhir tahun 2004 dan memilih untuk bersolo karir. Bersama Ratu, Pinkan sempat menelurkan satu album, Bersama (2003).
Karir di Ratu

Pinkan sebelumnya dikenal sebagai vokalis grup duo Ratu bersama Maia Ahmad. Sebelum bergabung dengan Ratu, Pinkan adalah penyanyi latar grup band Dewa 19, yang digawangi oleh suami Maia Ahmad, Ahmad Dhani. Pinkan kemudian mengundurkan diri dari Ratu akhir tahun 2004 dan memilih untuk bersolo karir. Bersama Ratu, Pinkan sempat menelurkan satu album, Bersama (2003).

Karir solo

Single pertama Pinkan dalam karir solonya adalah "Cinta Tak Kan Usai" ciptaan musisi berbakat Glenn Fredly. Single tersebut merupakan bagian dari album kompilasi berjudul "Best Female Idol", yang secara resmi diluncurkan 1 Desember 2004. Album ini berisi lagu-lagu dari penyanyi wanita kenamaan, antara lain Bukan Cinta Biasa (Siti Nurhaliza), Perempuan Ini (Audy), Tegar (Rossa), Bicara Cinta (Ruth Sahanaya), Kembali (Anggun), dan Kisah Sedih Di Hari Minggu (Marshanda).

Tahun 2006 akhirnya Pinkan merilis album perdananya bertajuk Aku Tahu Rasanya. Album ini merupakan sebuah rangkuman kisah hidupnya dua tahun belakangan yang dituturkan dalam indahnya warna warni Pop, disko, RnB hingga nuansa rock. Album ini diproduseri oleh Pinkan sendiri bersama Senior A&R Director SONY BMG Indonesia, Jan N Djuhana.

Single pertama dari album ini adalah lagu berjudul "Dirimu Dirinya". Musik dan lirik dari lagu ini digubah oleh penulis lagu mumpuni, Melly Goeslaw. Selain Melly, beberapa musisi ternama juga membantu dalam album ini antara lain, Trie Utami menulis lagu "Aku Tahu Rasanya" yang berirama rock, diaransemen oleh DJ Sumantri dan napas rock-eighties-nya semakin terasa oleh cabikan gitar Edi Kemput. Irama yang fun dan beat RnB yang kental terdengar di lagu "Menyentuh Awan" karya Adam Sheila on 7. Lagu "Caraku Mencintaimu" ditulis Yton Clubeighties dan "Biar Kau Tau Rasa" ditulis Rieka Roslan.

Di album ini, Pinkan juga mengajak finalis Indonesian Idol, Delon, untuk berduet lewat lagu romantis berjudul "Satu, Hanya Kamu". Lagu ini ditulis oleh Tantra, Mhala & Inu Numata yang tak lain adalah darah daging Tetty Kadi. Selain nama-nama besar tadi, album Pinkan ini juga dibantu oleh Dewiq yang menulis lagu "Seharusnya Tak Begini".

Pinkan mempunyai obsesi untuk go international. Jalan menuju ke sana telah terbuka, karena tembang "Kasmaran", dari album solo perdananya, menjadi hits di Malaysia dan Singapura. Dia juga mereguk sukses saat manggung di dua negara tersebut.

Pada Juli 2008, Pinkan meluncurkan album keduanya berjudul Wanita Terindah, dengan hits single pertama berjudul "Kekasih Yang Tak Dianggap" yang pernah dipopulerkan oleh Kertas Band.

Kehidupan pribadi

Perjalanan cinta Pinkan terasa penuh liku. Pada tahun 2004 rencana pernikahannya dengan Mayzal Reza tidak jadi dilaksanakan lantaran Pinkan diketahui hamil dengan laki-laki lain. Pinkan melahirkan anak pertamanya, Muhammad Alfa Rezel pada tanggal 28 Januari 2005 tanpa didampingi ayah bayi tersebut dan belum dalam status menikah. Akhirnya Pinkan menikah dengan Sandy Sanjaya yang berlangsung 30 April 2005. Mereka dikaruniai anak kedua, Michelle Ashley Rezya pada bulan April 2006. Pernikahan ini pun sempat berada diambang kehancuran saat Sandy melayangkan gugatan cerai pada 1 Desember 2006. Mereka akhirnya berdamai dan gugatan tersebut dicabut.


The Changcuters

The Changcuters merupakan sebuah grup musik asal Bandung, Indonesia. Grup musik yang dibentuk pada tahun 2005 ini beranggotakan Moh. Tria Ramadhani alias Tria (vokal), Muhammad Iqbal atau Qibil (backing vocal & gitar), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitar), Dipa Nandastra Hasibuan atau Dipa (bass), dan Erick Nindyoastomo alias Erick (drum). Album pertamanya adalah Mencoba Sukses (2006) dan diikuti album kedua (repackaged) Mencoba Sukses Kembali dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre rock.

Berdirinya band ini diprakarsai oleh Dipa, Tria dan Qibil yang teman sekampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erik, yang juga teman Qibil main band saat SMU. Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahaya, yang popular di mata mereka lantaran lucu.

Nama The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan ‘’Flexi’’ dengan jargon ‘’beuu’’. Sebelum itu, mereka telah merilis album pertama di bulan Agustus 2006 berjudul Mencoba Sukses. Album tersebut lahir dengan bantuan Uki Peterpan, termasuk dalam proses membuat master, proses duplicating kaset dan CD, jadwal studio rekaman dan biaya lainnya. Sayang album ini kurang sukses di pasaran. Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus Sony BMG. Setelah bergabung dengan Sony BMG, album kedua pun dirilis tahun 2008. Pada tahun yang sama, The Changcuters juga membintangi film berjudul The Tarix Jabrix. Tak hanya membintangi, beberapa soundtrack dalam film ini menggunakan lagu yang ada dalam album kedua mereka.

Samsons

Samsons adalah band dari Indonesia yang beraliran poprock. Band ini teah merilis 2 album, yaitu "Naluri Lelaki" dan "Penantian Hidup".

Band ini didirikan pada 14 Juli 2003 dengan nama "Equal".[1] Namun, sebelum sempat rekaman, vokalis perempuan dan drummer memutuskan untuk berhenti. Lalu, Equal mengganti nama menjadi Samsons.

Nama "Samsons" merupakan nama yang berasal dari kelakuan Chandra Christanto, sang drummer. Sebelum rekaman, labelnya mewajibkan Equal untuk menjalani karantina selama seminggu. Setiap pagi, Konde (nama panggilannya) bangun lebih awal dan langsung memainkan drum, saat rekan-rekannya sedang tidur. Tentu saja, teman-teman Konde menjadi terganggu dan mengatakan bahwa kelakuan Konde seperti Samson.[2] Karena sering diucapkan, maka akhirnya Equal berganti nama menjadi Samsons.


Penantian Hidup

Album keduanya, "Penantian Hidup", dirilis pada tanggal 25 Mei 2007. Album ini dibuat di 3 benua yakni: Asia (Indonesia), Australia, dan Amerika Serikat).[3] Album ini direkam selama sebulan. Samsons juga bekerjasama dengan Sydney Philarmonic Orchestra untuk suara orkestra.

Singel pertamanya adalah "Kisah Tak Sempurna", berkolaborasi dengan Erwin Gutawa, komposer lokal yang terkenal. Samsons sempat syuting video klip "For You" pada tanggal 8 Agustus 2007, dimana Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tampil dalam video klip ini. Lagu ini adalah persembahan untuk tentara Indonesia yang berangkat ke Lebanon sebagai anggota Pasukan Perdamaian PBB.[4] Samsons juga telah merilis singel keduanya berjudul "Luluh" dalam bentuk video klip dan MP3.[5]. Video klip "Luluh" ini menceritakan tentang seorang perempuan yang kehilangan pacarnya yang mendapat musibah luka bakar di sekujur tubuhnya ketika sedang berakrobat sepeda motor melewati lingkaran api.

Anggota band
Bambang Reguna Bukit (vokalis)
Erik Partogi Siagian (gitaris)
Irfan Aulia (gitaris)
Chandra Christanto (drummer)
Aldri Dataviadi (bassis)

ADA Band

ADA Band adalah sebuah grup musik asal Indonesia, beranggotakan Donnie Sibarani (vokalis), Krishna Balagita (keyboard), Marshal (gitaris) dan Dika Satjadibrata (bassis). Mereka melejit melalui lagu-lagu seperti Masih, Langit Tujuh Bidadari, dan Karena Wanita (Ingin Dimengerti). Kebanyakan lagu mereka mengandung unsur percintaan.

Perjalanan karier

Ada Band terbentuk pada tahun 1996, dengan anggota Ibrahim Imran (Baim) pada gitar & vokal, Iso Eddy H (Iso) pada keyboard & backing vocal, Elif Ritonga (E'el) pada drum, dan Khrisna Balagita (Khrisna) pada keyboard/piano. Pada tahun 1997, ADA Band merilis album pertama dengan judul "Seharusnya". Lagu "Seharusnya" menjadi andalan dalam album perdana mereka.

Mereka merilis album kedua, setelah vakum selama 2,5 tahun, berjudul "PerADAban 2000" di bulan Juli 1999. Lagu di album ini antara lain lagu “Oughh...!!!”, “Bilakah?”, dan “Tinggalkanlah Cinta”. Setelah album kedua, Iso dan E'el hengkang dari ADA Band.

Rama Yaya Muktio kemudian bergabung sebagai drumer menggantikan E'el. Mereka merilis album ketiga di bulan Maret 2001 berjudul "Tiara". Lagu yang terdapat dalam album ini antara lain “Tiara”, “1000 Bayang”, “Salahkah?”, dan “Belenggu & Cinta”. Bulan Desember 2001, Baim menyusul Iso dan E'el hengkang dari ADA Band.

Setelah dua tahun vakum, awal tahun 2003, ADA Band kembali menggebrak dengan formasi Khrisna Balagita pada keyboard/piano, Dika Satjadibrata pada bass & backing vocal, Rama Yaya Muktio pada drum, Marshall Suryarachman pada gitar, Donnie Sibarani pada vokal. Dengan formasi ini, ADA Band merilis album "Metamorphosis", dengan lagu unggulan antara lain “Masih (Sahabatku Kekasihku)”, “Seberkas Kisah Lalu”, & “Manja”. ADA Band juga mendapat pengakuan atas kebangkitan mereka dengan muncul diberbagai ajang penghargaan musik, di antaranya dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2003 (dalam 4 kategori) sampai dengan Clear Top 10 Awards 2003 (dalam 3 kategori). Selain formasi baru, album ini juga berada di bawah label yang baru yaitu EMI Music Indonesia.

Untuk penutup tahun 2003, ADA Band mengumpulkan semua album ADA Band yang lama dalam sebuah album bertajuk The Best Of ADA Band – Discography. Album ini berisikan lagu-lagu yang membawa ADA Band menjadi terkenal seperti saat ini.12 (dua belas) lagu menghiasi album ini, termasuk 2 (dua) lagu romantis khas ADA Band.

Awal 2004, Rama terkena musibah, mobilnya menabrak dan dirinya luka parah. Kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan, akhirnya membuat Rama juga harus hengkang dari ADA Band. Sepeninggal Rama, ADA Band terpaksa berjalan walau hanya dengan 4 personel. Dibantu beberapa Additional Musicians, pada 2004 ADA Band merilis "Heaven of Love", dan "Romantic Rhapsody" pada awal 2006, serta "Cinema Story" pada pertengahan 2007.

Dalam album "Heaven of Love" terdapat 12 lagu baru. Donny berduet dengan Gita Gutawa, putri musisi Erwin Gutawa dalam lagu "Yang Terbaik Bagimu". Sedangkan lagu "Manusia Bodoh" terpilih menjadi single pertama album ini. Video klip "Manusia Bodoh" telah digarap dengan apik oleh Eugine Panji dibawah bendera Human Plus Production. Heaven of Love berhasil mencatat angka penjualan lebih dari 300 ribu kopi dalam waktu lima bulan. Dan mereka berhasil mendapat penghargaan double platinum. Enam bulan kemudian, mereka mendapat penghargaan Quadruple Award atau penghargaan karena mendapat 4x Paltinum (di Indonesia, setiap 150 ribu kaset yang terjual akan mendapat platinum). ADA Band mendapat penghargaan tersebut karena berhasil meraih penjualan 600 ribu kopi.

Album "Romantic Rhapsody" berisi 12 lagu yang masih bertemakan cinta. Album ini didukung penuh oleh PT. Softex Indonesia bekerja sama promosi dengan EMI Music Indonesia. Single “Karena Wanita (Ingin Dimengerti)” menampilkan 3 dari belia Disa Oriana, Sabrina Salsabilah dan Kartika Indah Pelapory, para bintang muda film D’Girlz Begins garapan Tengku Firmansyah. Single “Jalan Cahaya” featuring Ubiet bernuansa religius namun tetap menampilkan beat cantik ala ADA Band.

Di album "Cinema Story", Ada Band menyuguhkan 12 lagu, 6 di antaranya merupakan lagu terbaru mereka yang dibuat berdasarkan skrip skenario dari film terbaru Multivision Pictures (MVP) yang berjudul “Selamanya”. Lagu 'Nyawa Hidupku' dan 'Akal Sehat' dijadikan single andalan mereka di album ini.

Album terbaru Ada Band di tahun 2008 ini berjudul "Harmonius". Berisi 11 lagu baru dengan hits single "Baiknya". Tapi pada album terbaru ini, lagi-lagi Ada Band harus kehilangan satu personil lagi yaitu Khrisna Balagita. Walaupun Ada Band tetap menyajikan lagu-lagu romantis, rasanya masih ada yang kurang sepeninggal Khrisna dari Ada Band.

Slank

Slank adalah nama salah satu grup musik papan atas Indonesia yang bermula dari Desember 1983 dengan pendirian Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Di sinilah Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal) mengekspresikan kesukaan mereka terhadap karya-karya Rolling Stones.

Sayangnya grup ini tidak bisa bertahan dan membubarkan diri. Selanjutnya berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada tahun 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi akhir ini, yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).

Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik, yang dikenal sebagai Slankers.

Senin, 15 Desember 2008

The Misfits (band)

The Misfits adalah sebuah band horror punk yang terbentuk pada tahun 1977 di kota Lodi, New Jersey, dan dibentuk oleh vokalis band itu Glenn Danzig (mempunyai nama asli Glenn Anzalone). Anggota kedua dari band tersebut adalah Jerry Only (nama asli Gerald Caiafa).

Glenn sangat terobsesi pada Marilyn Monroe, dan mengambil nama band-nya itu dari film terakhir Marilyn Monroe, ‘The Misfits’. Lirik-lirik dan gambar-gambar awal band itu memfokuskan pada retro fiksi ilmiah, film horror dan film-film porno.

The Misfits terdahulu lagu-lagunya lebih sering terdengar sangat melodius, dengan nyanyian dari Glenn Danzig yang mempunyai suara tenor seperti Mario Lanza dari penyanyi opera Italia. Lagu-lagu awal The Misfits cenderung mudah didengar, reff yang sing-along dan diberi sentuhan dari keyboard Glenn Danzig yang terdistorsi. Lagu ‘Last Caress’ (lagu yang sangat aneh untuk tahun itu) dianggap sebagai sebuah lagu original dari The Misfits, dengan instrumen yang hingar-bingar dan suara Danzig yang melodius, yang diyakini sebagai perpaduan antara Frank Sinatra dan Sex Pistols.

Dengan beredarnya album awal dari The Misfits; ‘Earth A.D.’, mereka telah berkembang menjadi sebuah band hardcore punk, dimana suara vokal yang tegas dari Glenn Danzig bergabung dengan suara cabikan gitar, bass, dan dentuman drum.

Sangat penting bahwa The Misfits awal adalah sebagai band dari campuran New Jersey dan Italia yang mengadaptasi punk dengan cara yang aneh, diluar dari tradisi band-band punk sebelumnya. Danzig tinggal dengan ibunya di Lodi yang sangat mendukung di awal karir The Misfits, Jerry dan Doyle Caiafa mencari uang untuk band tersebut dengan bekerja penuh waktu pada suatu perkebunan keluarga, dan lalu menemukan pekerjaan lagi di perusahaan pisau Vernon Township (yang juga mempekerjakan anggota The Misfits berikutnya Robo, dari Colombia). The Misfits sering bergabung dengan komunitas band-band punk New Jersey lainnya, menciptakan scene lokal kecil sendiri, saat menunggu tour di New York dan melanjutkannya keseluruh negara bagian Amerika, sebagai bentuk terima kasih atas respon pendengar setia mereka, yang lantas diberi nama ‘Fiend Club’.

Misfits awal bubar pada tahun 1983, setelah mengeluarkan beberapa singel 7” dan album pada 12”, yang mana semuanya mereka kerjakan dengan cara kerja DIY, dan diedarkan dengan cara menjualnya sendiri, rekaman-rekaman tersebut sangat terbatas, dan kini menjadi incaran para kolektor.

The Misfits sering berdandan dengan cara yang mengerikan saat pertunjukkannya berlangsung, dan basisnya, Jerry Only, menemukan sebuah gaya rambut yang disebut devilock yang mana sering dipakai sampai sekarang.

Sejarah The Misfits

Permulaannya

Pada Januari tahun 1977, setelah beberapa garage band biasanya membawakan lagu-lagu dari Black Sabbath, seorang Glenn Danzig yang berumur 21 tahun berpikir bahwa inilah saat yang tepat untuk membentuk sesuatu yang serius dan original. Sebagai penghormatan terhadap Marilyn Monroe, dia menamakan proyek musikalnya dengan judul dari film terkhir Marilyn Monroe, The Misfits. Berminggu-minggu Glenn menulis lagu dan latihan bersama teman-teman band lamanya, sambil mencari anggota yang tepat untuk menghidupkan cita-citanya. Anggota The Misfits yang pertama terdiri dari Jimmy Battle pada gitar, anggota band lamanya Manny Martinez pada drum, Diane DiPiaza pada bass, dan Glenn Danzig sendiri pada elektrik piano dan vokal. Entah bagaimana, sekitar setelah satu bulan mereka berlatih, Jimmy dan Diane meninggalkan band itu. Dengan kebutuhan akan anggota band baru, Manny menganjurkan temannya, Jerry Caiafa dicoba terlebih dahulu untuk mengisi posisi basis. Seorang pemain football yang sangat terkenal di sekolahan tingkat atas kota Lodi, Jerry, yang baru saja menerima hadiah natal sebuah gitar bass dan dia baru belajar memainkannya selama dua bulan. Walaupun talenta Jerry dalam memainkan bass tidak terlalu bagus, Glenn menerima dia menjadi anggota band, dan mengajarkannya cara bagaimana memainkan bass. Setelah tiga bulan berlatih, tiga orang itu merekam lagu pertamanya yang diberi judul ‘Cough/Cool’. Lagu tersebut berisi dua track suara keyboard yang sama sekali berbeda dengan musik The Misfits yang sekarang diketahui. Judul lagu tersebut sangatlah muram dan puitis, dan mengingatkan kita pada lagu-lagu dari The Doors. Mereka mengeluarkan lagu itu melalui record label mereka sendiri yang mereka beri nama Blank Records.

Selama beberapa bulan Glenn, Manny dan Jerry (yang nama panggungnya Jerry Only) bermain di beberapa pertunjukkan (pertunjukkan kedua mereka di lakukan di CBGB, New York City) dan mereka melanjutkan berlatih untuk menemukan sound orijinal mereka yang bergaya art rock dan hampir bertemu dengan fusion.

Oktober 1977, band-band punk dari Inggris, seperti The Damned dan band punk dari New York, The Ramones, memberi pengaruh yang sangat besar terhadap musik The Misfits. Mereka memutuskan untuk membawa musik mereka lebih menjurus kepada punk dengan menambahkan seorang gitaris, Franche Coma, dan menghilangkan suara keyboard, dan menjadikan Glenn Danzig seorang frontman band punk yang sangat antik. Lagu-lagu mereka dalam album ‘Static Age’ adalah suara yang paling melodius, singkat tapi powerful daripada suara-suara dari band-band punk pada saat itu. Mereka tak lagi mengangkat tema-tema film porno dalam lirik mereka untuk beberapa tahun kedepan semenjak itu, dan lirik mereka menjadi lebih menjurus kepada penggambaran dari dari efek-efek acara televisi, ketidakpercayaan akan penguasa, dan daya tarik dari sex dan kekerasan. Pada akhir tahun 1977 Glenn dan Jerry merasa bahwa Manny tidak bisa lagi diajak untuk bekerjasama, dan meminta dia untuk meninggalkan The Misfits. Posisi pada drum digantikan oleh Jim Catania, atau sering disebut “Mr. Jim”, yang mana pernah bermain dengan Glenn dalam band sebelum The Misfits.

Setelah itu The Misfits mendapatkan gebrakan pertamanya. Mercury Records mengajak Blank Records sebagai cabang dari divisinya, namun Glenn Danzig telah selangkah lebih maju dalam hal bisnis dan telah mematenkan nama Blank Records itu sendiri. Walau begitu Mercury Records menghubungi Glenn dan menawarkannya 30 jam gratis untuk merekam lagu di studio profesional, untuk bertukar dengan kepenguasaan penuh atas nama Blank Records. Glenn menerima tawaran tersebut, dan pada Januari 1978, The Misfits pergi ke New York untuk merekam full album pertama mereka di studio profesional.

Tujuh belas lagu telah terekam, dengan menghadirkan kombinasi yang unik dari suara-suara art rock awal dengan musik yang menjurus kepada punk yang mana telah mereka biasa mainkan. Setelah album itu berhasil dibuat, The Misfits menawarkannya ke berbagai records label, namun tak ada satupun yang tertarik uantuk mengeluarkan album mereka. Album itu terbengkalai dan tetap tak dikeluarkan sampai pada tahun 1995, dimana akhirnya dikeluarkan sebagai album CD ‘Static Age’. Dengan tak adanya yang tertarik dengan material album mereka, The Misfits memutuskan untuk mengambil 4 lagu dari materi album itu dan mengeluarkannya sendiri sebagai EP. Pada bulan Juni tahun 1978, ‘Bullet’ EP. dikeluarkan dengan record label mereka yang baru, Plan 9, yang mana Glenn Danzig mengambil nama tersebut dari film Ed Wood ‘Plan 9 From Outer Space’.

Bangkitnya Popularitas The Misfits

Pada saat ini Glenn dan Jerry memutuskan mereka ingin membawa imej band ini pada tema yang lebih menjurus kepada film horror. Glenn mulai menulis lirik-lirik lagu yang terinspirasi dari film horror murahan dan film-film science fiction. Keduanya mulai mengambil gaya penampilan mereka dengan tampilan yang lebih menuju kepada gaya-gaya hantu, Jerry menggunakan make-up gelap disekeliling matanya dan Glenn menggambar lukisan tulang pada pakaiannya. The Misfits mulai bermain lagi lebih sering dan memulai tour kecilnya untuk mempromosikan ‘Bullet’ EP. Pada Oktober 1978, saat mengadakan tour kecil di Kanada, Franche Coma memutuskan untuk tak dapat lagi melakukan perjalanan tersebut dan keluar dari band, bahkan sebelum tour itu terselesaikan sepenuhnya. Seorang gitaris, Rick Riley, menggantikan sementara kekosongan gitaris untuk sisa tour yang belum beres itu. Mr. Jim tak menemukan kesamaan dari imej band yang menjurus kepada film horror tersebut, dan dia memutuskan untuk meninggalkan band tersebut setelah tour selesai.

Dalam dua bulan, Glenn dan Jerry merekrut dua anggota band baru, Joey Image sebagai drummer, dan Bobby Steele untuk mengisi gitar. Pada saat ini, Jerry mulai melakukan gaya rambutnya yang mana menjadi gaya rambut resmi dari The Misfits, yang dinamai devilock. Pada bulan Desember 1978, setelah kurang dari dua bulan, The Misfits dengan anggota-anggota baru mulai mengadakan pertunjukkan lagi. Selama tahun 1979, mengembangkan lebih jauh elemen horrornya dari segi musik dan segi penampilan, menciptakan genre musik baru yang mulai dikenal sebagai Horror punk. Glenn dan Jerry mengambil sebuah maskot bergambar tengkorak dari sebuah poster tua serial TV di tahun 1946, ‘The Crimson Ghost’ untuk The Misfits. The Misfits mengeluarkan lagi dua rilisan dari label mereka sendiri Plan 9, ‘Horror Business’ EP. dan sebuah lagu ‘Night of the Living Dead’ yang mendapat respon cukup bagus. Mereka mulai mendirikan basis penggemar yang kecil namun loyal dan memutuskan untuk memulai sebuah klub penggemar band mereka yang mereka sebut Fiend Club. Glenn Danzig mengatur Fiend Club tersebut dari ruangan bawah tanah di rumah ibunya, dimana dia mulai membuat kaos-kaos The Misfits, mengedarkan rekaman-rekaman The Misfits, mengeluarkan katalog merchandise The Misfits, buku-buku panduan acara, dan membalas surat-surat dari para penggemar The Misfits, hal tersebut membuat The Misfits benar-benar menjalankan bandnya dengan cara kerja DIY.

Dengan popularitas mereka yang lambat laun mulai menaik, banyak orang yang mulai menyadari bahwa The Misfits adalah band Amerika yang bisa menyamai band punk dari Inggris, The Damned, yang mana frontman dari The Damned, Dave Vanian, mengambil gaya dari vampir klasik dan bernyanyi dengan suara yang menggelegar dan kuat. Pada 26 Juni 1979, The Misfits membuka pertunjukkan The Damned di New York. Sebelum acara itu berlangsung, Jerry berbicara dengan Dave Vanian tentang kemungkinan The Misfits bisa melakukan tour di Inggris bersama The Damned.

Pada bulan November 1979, The Misfits terbang ke Inggris untuk melakukan tour dengan The Damned. Bagaimanapun juga sebenarnya Dave Vanian tak menganggap Jerry terlalu serius dan dia dikejutkan dengan kehadiran Jerry di depan pintu rumah Dave Vanian. Daripada mengecewakan The Misfits, Dave mencoba dengan segala kemampuannya agar The Misfits dapat mengambil bagian dalam tour The Damned. Namun The Misfits tidak terlalu suka dengan keadaan itu. Setelah hanya bermain dalam dua buah pertunjukkan, The Misfits tak lagi ambil bagian dalam tour tersebut. Mereka hanya dapat kembali ke Amerika di akhir bulan Desember, dengan begitu The Misfits terpaksa menghabiskan waktu di Inggris. Jerry menghabiskan sebagian besar waktunya dengan ibu dari Sid Vicious, yang mana telah menjadi temannya setelah kematian Sid. Pada 2 Desember, Glenn dan Bobby pergi untuk melihat sebuah pertunjukkan di London, dimana disana mereka diserang oleh para skinhead saat mengantri untuk memasuki gedung pertunjukkan. Glenn memecahkan kaca dan menggunakannya untuk menyerang balik para skinhead itu, sedangkan Bobby lari untuk meminta pertolongan. Setelah polisi berdatangan, entah bagaimana, Bobby dan Glenn ditahan dengan tuduhan ‘kelakuan tindakan mengancam’. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Revolver di tahun 2005, Glenn menjelaskan detailnya tentang kejadian tersebut. Dia menyatakan bahwa polisi menemukan sebuah pisau miliknya dan menuduhnya sebagai “The Ripper” yang mana pada saat itu sering terjadi pembunuhan di daerah tersebut. Para polisi mulai memukulinya dan Glenn membalas balik. Dia menyatakan dia menyebabkan kerusakan pada beberapa properti polisi sebelum akhirnya polisi dapat meringkusnya. Glenn dan Bobby lalu menghabiskan dua malam di sebuah penjara Brixton, sebuah distrik London, pada saat itu Glenn menulis lirik yang lalu menjadi lagu The Misfits ‘London Dungeon’.

Setelah kegagalan dalam tour di Eropa, Joey Image memutuskan untuk keluar dari band, dan lalu membentuk sebuah band bernama The Mary Tyler Whores. Setelah kembalinya ke Amerika, The Misfits mengeluarkan ‘Beware EP’ dari Plan 9 records dan memutuskan untuk mengambil rehat sebentar untuk memikirkan kembali langkah berikutnya, agar kejadian seperti di Inggris tak terjadi lagi. Setelah beristirahat selama 4 bulan, Arthur Googy direkrut sebagai drummer baru. Pada saat itu adik Jerry; Doyle, yang merupakan penggemar besar dari The Misfits, baru mulai belajar bermain gitar dengan bantuan dari Glenn Danzig dan Jerry. The Misfits mulai melakukan persiapan untuk membuat full album, yang rencana mereka akan dikeluarkan melalui Plan 9 record. Pada Agustus 1980, mereka masuk ke studio dan merekam dua belas lagu. Jerry lalu mulai membujuk Glenn bahwa Doyle akan lebih baik bagi band daripada Bobby Steele. Doyle lalu mulai latihan bersama The Misfits dan bahkan masuk studio untuk merekam track gitarnya sendiri untuk kedua belas lagu The Misfits yang telah mereka rekam sebelumnya. Bobby Steele mengatakan bahwa pada saat itu Jerry dengan sengaja mengabaikan dia dengan tidak memberi tahu jadwal latihan, hanya agar supaya Bobby kelihatan buruk. Namun Jerry tidak mengakui tuduhan itu. Akhirnya pada bulan Oktober 1980, sesaat sebelum pertunjukkan tahunan band saat Halloween, Jerry memberitahukan kepada Bobby bahwa posisinya telah digantikan oleh Doyle, yang pada saat itu berumur 16 tahun. Beberapa bulan setelah itu Bobby Steele membentuk sebuah band punk yang diberi nama The Undead. Pada pertunjukkan Halloween 1980 itu banyak orang mempercayai bahwa itulah awal dari semua popularitas anggota klasik The Misfits.

Setelah hanya bermain dalam beberapa pertunjukkan dengan anggota barunya, The Misfits mengambil waktu istirahat selama 6 bulan. Selama saat rehat ini mereka memilih tiga lagu dari kedua belas lagu yang telah mereka rekam sebelumnya dan mengeluarkan ‘3 Hits From Hell’ EP. (Pada tahun 2002, Caroline Records merencanakan untuk mengeluarkan keseluruhan lagu tersebut dalam sebuah album yang akan mereka beri judul ‘12 Hits From Hell’, namun pengeluaran album itu tidak jadi karena permintaan Jerry dan Glenn Danzig sendiri). Selama tahun 1981, The Misfits masuk lagi ke studio rekaman untuk merekam lagu-lagu mereka yang kemudian akan dikeluarkan sebagai sebuah album, yang mereka rencanakan akan diberi judul ‘Walk Among Us’. Walaupun mereka telah merencanakan untuk mengeluarkan album tersebut melalui record label mereka sendiri, Plan 9, mereka mendapatkan tawaran diluar perkiraan mereka dari Slash Records untuk mengeluarkan album mereka melalui label tersebut. The Misfits menerima tawaran itu dan memutuskan untuk mengerjakan kembali rekaman mereka sebelum Slash Records mengeluarkan album mereka. Pada Halloween 1981, The Misfits mengeluarkan sebuah single ‘Halloween’ melalui Plan 9 record, yang berisi dari 2 lagu tambahan dari full album mereka yang telah mereka rekam pada musim panas sebelumnya.

Pada tahun 1981, Glenn Danzig menulis sebuah lagu berjudul ‘Archangel’ untuk berduet dengan vokalis dari The Damned, Dave Vanian. Namun, dengan tak adanya persamaan jadwal kosong, Dave Vanian tak pernah jadi merekam suaranya dan bernyanyi untuk The Misfits, sampai pada tahun 1983 Glenn memutuskan untuk merekam lagu tersebut untuk band Glenn Danzig berikutnya setelah The Misfits.

Walk Among Us

Pada bulan Maret 1982, Ruby/Slash Records mengeluarkan album pertama The Misfits ‘Walk Among Us’ dan dijual secara massal kepada orang banyak. Album ‘Walk Among Us’ selanjutnya dipercayai oleh sebagian banyak penggemar The Misfits adalah album yang paling penting dalam sejarah The Misfits, juga salah satu album punk terbaik sepanjang masa. The Misfits mulai melakukan pertunjukkan lagi setelah satu tahun beredarnya album tersebut. Mereka mulai menjadi terkenal akan pertunjukannya yang menyeleneh dan mengerikan. Doyle adalah seorang pecinta olah raga seperti kakaknya, dan menyatukan bentuk tubuh kekarnya dengan penampilan yang seperti hantu, dia menjadikan dirinya seperti seorang tukang kayu yang telah mati. Diantara kedua saudara berpenampilan hantu itu ada Glenn Danzig yang bernyanyi dengan cara yang tidak wajar dan berlari-lari menghancurkan dekorasi panggung atau merangkak mengitari panggung, bahkan sering melayangkan pukulan kepada penonton terdekat dan menerima pukulan kembali dari para penonton. Walau tubuh Glenn Danzig kecil, dan tangginya kira-kira 5’5” atau 5’6”, namun dia menyukai keributan, menikmati ketakutan penonton akan dirinya, dan sering melakukan kekerasan.

Mungkin kekerasan di pertunjukkan The Misfits yang paling terkenal adalah saat pertunjukkan di San Fransisco pada 10 April 1982. pada saat pertunjukkan itu berlangsung beberapa orang penonton mulai melempari kaleng-kaleng bir ke arah panggung. Setelah kepala Doyle hampir kena oleh kaleng bir yang penuh, dia memukul-mukulkan gitarnya kearah kepala penonton, yang lalu menimbulkan kerusuhan yang sangat besar.

Beberapa hari kemudian, pada 15 April, The Misfits berhenti untuk makan di Mc Donalds. Arthur Googy menginginkan dua cheese burger, tapi Glenn bilang padanya bahwa mereka sudah mulai kehabisan uang dan yang dia dapatkan hanya satu cheese burger. Ketegangan mulai memuncak, dan kedua orang itu hampir saja beradu fisik. Arthur meninggalkan band itu dan The Misfits harus membatalkan rencananya untuk merekam EP mereka selanjutnya, yang akan mereka beri judul ‘Earth A.D.’ Dengan kebutuhan akan drummer, mereka menawarkan posisi tersebut kepada teman sekelas Doyle, Eerie Von, yang mana telah menjadi fotographer untuk The Misfits. Eerie langsung menolak tawaran itu karena dia telah punya komitmen untuk bermain drum dengan salah satu band lokal Rosemarie’s Babies. Vokalis Black Flag, Henry Rollins, yang telah berteman dengan The Misfits selama tour di pantai barat New York, memberitahukan mantan drummer Black Flag, Robo, bahwa The Misfits membutuhkan seorang drummer. Pada bulan Juli 1982, Robo bergabung dengan The Misfits.

Doyle telah menyelesaikan sekolah kelas atasnya dan mulai bekerja penuh waktu di toko mesin bapaknya dengan Jerry. Mereka menggunakan pendapatannya untuk membeli peralatan baru (karena mereka cenderung menghancurkan alatnya di setiap pertunjukkan), mendanai tour The Misfits, menyewa studio rekaman, dan mendanai proses pembuatan album. Saat mereka mencari dana untuk kemajuan band, Glenn mengurusi perkumpulan penggemarnya, Fiend Club, dan membuat lagu-lagu baru untuk The Misfits. Pemberitaan yang salah adalah tentang Glenn Danzig yang hanya bernyanyi dan menulis lirik untuk The Misfits. Sebenarnya Glenn adalah seorang musisi yang menguasai berbagai instrumen dan dapat menciptakan lagu dan lirik oleh dia sendiri, dan lalu dia mengajarkan musiknya kepada anggota band lainnya saat latihan, disitulah pematangan dari lagu-lagu yang dia ciptakan. Tempat latihan biasanya dilakukan di garasi Jerry, yang biasanya mereka sebut ‘The Pit’. Glenn biasanya sangat terganggu apabila orang mengasumsikan dia hanya bernyanyi untuk The Misfits, dan tidak menganggapnya sebagai kekuatan kreatif dari band tersebut. Untuk menghilangkan asumsi tersebut di masa yang akan datang, Glenn memutuskan memberi nama untuk band proyekan dia selanjutnya ‘Glenn Danzig’ atau mudahnya Danzig.

Keruntuhan The Misfits

Pada bulan September tahun 1982, The Misfits disibukkan dengan tour yang berskala besar dengan teman-teman mereka, The Necros menjadi band pembuka bagi tour mereka. Pada saat tour tersebut The Misfits berhenti di sebuah studio hanya untuk merekam instrumen mereka untuk ‘Earth A.D.’ EP, sedangkan Glenn tertidur. Pada 17 Oktober, band tersebut ditangkap di New Orleans dengan tuduhan pencurian makam, dimana pada saat itu sedang maraknya pencarian makam dari pelaku voodoo Marie Laveau. The Misfits menyangkal tuduhan tersebut dan seorang saksi dengan tegas mengatakan mereka bahkan tidak memasuki gerbang pemakaman tersebut. Band itu membayar uang tebusan sendiri untuk keluar dari penjara dan melewatkan pengadilan untuk meneruskan tour mereka dengan melakukan pertunjukkan di Florida. Setelah kembali dari rangkaian tour itu, The Misfits mengeluarkan sebuah album dari materi live mereka yang diberi judul ‘Evilive’.

Dalam saat ini ketidakpuasan Glenn akan The Misfits jadi semakin meningkat. Dia berpikir bahwa pasangan anggota bandnya itu masih kurang untuk membawa pandangan akan musik yang Glenn inginkan jadi kenyataan, dan dia berpikir bahwa mereka terlalu menghambur-hamburkan uangnya dengan menghancurkan instrumennya sendiri secara terus-menerus. Dia juga tidak senang dengan musik dari album ‘Earth A.D.’ yang kotor dan lebih menjurus pada speed metal. Dia mulai menulis beberapa lagu untuk sebuah band proyekan lainnya, Danzig, tapi dia lalu merubah namanya menjadi Samhain, setelah adanya inkarnasi kuno dari kebudayaan Halloween.

Pada Juli 1983, The Misfits masuk studio untuk membereskan lagu-lagu pada ‘Earth A.D.’ Mereka memutuskan untuk merekam dan menambahkan dua lagu baru mereka pada album tersebut, dengan hal itu kesemuanya menjadi lebih dekat kepada full album yang lebih baik dari The Misfits. Namun Glenn Danzig memutuskan untuk merekam 2 lagu yang dia buat untuk Samhain, ‘Bloodfeast’ dan ‘Death Comes Ripping’. Hasil akhirnya album tersebut diberi judul ‘Earth A.D./Wolfs Blood’, sebuah rekaman yang pas dimana hardcore dan punk rock bertemu, yang mana pula tak ada satupun dari anggota band tersebut yang puas akan hasil dari album itu. Pada bulan Agustus, setelah serangkaian adu mulut dengan Glenn Danzig, Robo memutuskan untuk meninggalkan band itu. Glenn Danzig lebih jauhnya jadi tak punya semangat lagi akan The Misfits dan mulai mengaudisi beberapa musisi untuk mendampinginya dalam proyek band baru yang akan segera dia bentuk.

29 Oktober 1983, The Misfits bermain di acara Halloween tahunan di kota Detroit, Michigan. Glenn telah memilih Brian Damage untuk menjadi drummer The Misfits yang baru. Namun Brian sudah terlalu mabuk sebelum acara dimulai dan mengacaukan pertunjukkan lagu-lagu dari The Misfits. Setelah beberapa lagu The Misfits yang kacau Doyle menggiring paksa Brian agar turun dari panggung dan meninggalkan drum setnya, drummer dari The Necros menggantikannya untuk beberapa lagu terakhir yang The Misfits bawakan di pertunjukkan itu. Para anggota band terlihat sangat kesal satu sama lainnya dan Glenn memberitahukan penonton bahwa pertunjukkan ini akan menjadi pertunjukkan terakhir bagi The Misfits. Keesokan harinya para anggota band pulang tanpa seucap kata antara satu sama lainnya dan pergi meninggalkan band itu untuk kehidupan yang lebih baik.

Pertarungan Di Pengadilan

Setelah berpisahnya The Misfits, Glenn Danzig momfokuskan dirinya pada band barunya, Samhain, yang lebih gelap dan lebih klenik daripada The Misfits. Sementara itu Jerry Only dan adiknya Doyle pindah ke Vernon, New Jersey, dimana mereka kerja penuh waktu di perusahaan mesin milik ayahnya. Pada saat itu Jerry memfokuskan dirinya pada keluarga dan bayi perempuannya, Kathy. Dia menjadi lebih serius mendalami agama Kristen, dan menyesali beberapa bagian yang dia lakukan saat bersama The Misfits. Dia memperhatikan kelanjutan popularitas Glenn Danzig bersama Samhain, sebuah band yang Jerry nilai sebagai band yang berorientasi pada Satanisme dan Anti Kristianisme. Pada tahun 1987, Jerry memutuskan untuk membentuk sebuah band yang bisa melawan jalan gelap yang dipilih oleh Glenn Danzig. Dengan Doyle, Jerry (yang mengganti nama panggungnya dengan ‘Mo the Great’) mulai menulis lagu untuk sebuah band Christian Heavy Metal dengan mengambil imej dari pasukan barbar, yang dia beri nama Kryst The Conqueror. Lalu mereka membentuk 'Doyle Fan Club’ untuk membantu menyebarkan kata-kata tentang band barunya. Selama proses penulisan dan perekaman lagu untuk albumnya, mereka menyatukan instrumen mereka untuk tujuan suara yang lebih menekankan pada gitar dan bass. Setelah semua musik telah terekam, mereka menyewa seorang vokalis, Jeff Scott Soto (yang mana mengisi vokal untuk Yngwie Malmsteen), untuk merekam vokalnya dalam album mereka. Jeff dipaksa untuk tetap tak menyebutkan namanya agar tak terjadi kerancuan dari obligasi album tersebut. Untuk menyembunyikan idebtitasnya Jeff ditulis pada album itu sebagai Kryst. Namun dengan tujuan Jerry itu, Kryst The Conqueror gagal mendapatkan hasil. Album tersebut tak pernah dikeluarkan sepenuhnya dan band itu tak pernah mendapatkan satupun kesempatan melakukan pertunjukkan.

Pada tahun 1987, The Misfits telah mendapatkan status sebagai band yang legendaris, dan band Glenn Danzig, Samhain (yang nantinya ganti nama menjadi ‘Danzig’), bergabung dengan major label. Katalog The Misfits yang dahulu telah dibuat ulang dan merchandisenya terjual dengan laku keras. Dengan adanya hal ini Jerry Only menghubungi Glenn Danzig untuk membicarakan permintaan dari royalti The Misfits, mereka lalu memulai perebutan royalti itu di pengadilan yang berlangsung selama beberapa tahun. Jerry menyadari kalau Glenn Danzig menulis hampir dari semua lagu dan musik dari The Misfits, namun dia juga merasa bahwa dia dan Doyle juga menulis 25% atau bahkan 30% dari keseluruhan musik The Misfits, dan berhak atas kompensasi dari kontribusi yang dia lakukan. Di lain pihak, Glenn Danzig tetap merasa bahwa dia yang menulis semua lagu dan masukan kreatif mereka sangatlah kecil.

Pada akhir tahun 1988 formasi band baru dari band Danzig mengeluarkan album pertama mereka dengan judul Danzig dan tak sampai lima tahun kemudian, pada tahun 1993 Glenn Danzig menjadi sangat terkenal saat video live dari lagu Danzig, ‘Mother’, menjadi hit di MTV, memperkenalkan ribuan penggemar baru dari Danzig pada katalog dahulu dari Samhain dan The Misfits. Pada saat itu juga banyak band-band punk yang sudah lama melakukan tour reuni, yang menghasilkan jutaan dollar. Jerry dan Doyle membicarakan kemungkinan akan adanya tour reuni dari The Misfits kepada Glenn, namun Glenn menolaknya dengan cara menyewa pengawal agar mereka berdua tak dapat lagi mendekatinya. Jerry memutuskan untuk meneruskan pengadilan tentang royalti tersebut, namun akhirnya pada tahun 1995 Jerry dan Glenn dapat menyelesaikan masalah tersebut di luar persidangan, dengan keputusan Jerry berhak untuk memakai nama dan mementaskan kembali The Misfits juga hak atas rekaman-rekaman The Misfits yang terdahulu, walau begitu dia harus berbagi atas royalti dari perdagangan merchandise dari The Misfits dengan Glenn Danzig.

Kelahiran Kembali The Misfits

Tak lama setelah itu Jerry dan Doyle lalu membentuk kembali The Misfits, dengan merekrut Michale Graves pada vokal dan Dr. Chud dari Sardonica pada drum. Penampilan baru dari The Misfits (kadang disebut ‘Newfits’, ‘Ressurected Misfits’, atau ‘Misfits 95’) mengeluarkan 2 full album, ‘American Psycho’ dan ‘Famous Monsters’ sebagai koleksi dari jarangnya dan lagu-lagu yang tak diedarkan dari “kelahiran kembali” The Misfits, sampai dimana Michale Graves dan Dr. Chud meninggalkan band tersebut pada 25 Oktober 2000 saat melakukan pertunjukkan di House of Blues di kota Orlando. Doyle lalu mengambil langkah untuk tak lagi turut berperan serta, Jerry mengambil alih posisi vokal sambil memainkan bassnya, dan merekrut seorang veteran punk Dez Cadena dari Black Flag, dan Marky Ramone dari The Ramones untuk melakukan Misfits 25th Anniversary Tour, yang hanya bertahan selama 3 tahun.

Membebaskannya obligasi kontrak The Misfits untuk Universal’s Geffen dan Roadrunner untuk merilisnya, Jerry dan Misfits mempercayai John Cafiero untuk membentuk Misfits Records dan memperkenalkan label baru mereka dengan dua rilisan, album pertama untuk orang Amerika dari Balzac (sebuah band horror punk dari Jepang yang sangat dipengaruhi oleh The Misfits dan Samhain), dan sebuah album The Misfits baru yang menampilkan lagu-lagu rock klasik tahun 50an, ‘Project 1950’. Album tersebut tak hanya menampilkan anggota The Misfits, Only, Cadena, and Ramone, tapi ada juga penampilan dari penyanyi pop tahun 60an Ronnie Spector dan keyboardist dari Blondie, Jimmy Destri.

Sementara itu Michale Graves dan Dr. Chud telah membentuk band sendiri, yang sempat mengeluarkan sebuah album sebelum bubar di tahun 2004. Michale Graves bernyanyi untuk Gotham Road. Pada saat ini Graves memulai proyek solonya, Michale Graves, dan dia adalah salah seorang dari portal situs www.consevativepunk.com. Kini Dr. Chud masih mengejar karir dalam proyek solonya.

Pada tanggal 28 Februari, 1 dan 2 Maret 2005, Glenn Danzig memainkan setengah jam pertunjukkan menyanyikan lagu-lagu klasik dari The Misfits, dengan iringan gitar tak lain dari Doyle. Saat inilah pertama kalinya kedua orang tersebut tampil bersama lagi sejak 20 tahun lamanya, dan pertama kalinya Doyle naik panggung lagi semenjak dia meninggalkan The Misfits. Pertunjukkan ini sempat digosipkan sebagai reunian antara Jerry, Doyle dan Glenn, walaupun Glenn telah berulang kali membuat pernyataan kepada publik bahwa hal itu hanyalah gosip semata. Glenn dan Doyle merencanakan untuk lebih sering mengadakan pertunjukkan bersama, dan Glenn menyatakan bahwa hal tersebut merupakan hal yang paling mendekati dari reuni The Misfits yang sebenarnya.

Akhir-akhir ini Marky Ramone telah meninggalkan keanggotaan The Misfits yang ke-25, dan anggota The Misfits terbaru adalah Robo, mantan anggota The Misfits pada era Glenn Danzig, dan aslinya dari band hardcore punk Black Flag. Tour keseluruh Eropa telah tersepakati dengan anggota baru dari The Misfits ini, dan beberapa tanggal yang telah dipilih untuk melakukan pertunjukkan di Amerika telah diumumkan. Tapi seperti yang terdahulu tour ke Inggris tak bisa dilakukan karena ada masalah dengan visa Robo, dan akhirnya The Misfits tak bisa bermain di acara City Invasion. Namun tour The Misfits di Inggris telah berhasil pada bulan September lalu.

Begitu juga Doyle akan kembali bermain dengan Glenn Danzig untuk tour Blackest of the Black, namun tanggal bermainnya belum ditetapkan.

Peninggalan Dari The Misfits

Pengaruh musik dari The Misfits kini sangat besar pada pergerakan musik punk rock dan musik-musik rock pada umumnya, terkadang mereka menerima pandangan yang merugikan mereka dan kritikan yang tajam. Band Myriad telah mengimitasi gaya dari The Misfits, begitu juga seperti Blitzkid, yang mana band-band tersebut terkenal sebagai band horror punk. Psychobilly mempunyai beragam persamaan dengan horror punk. Berbagai band yang kini naik kepermukaan, walaupun pada beberapa band tak bisa disebut sebagai band horror punk, masih terdengar jelas dan terlihat dari gaya mereka pengaruh dari The Misfits. Band-band ini termasuk yang paling sering terangkat dimedia, band seperti AFI, Tiger Army, Dead Future, American Werewolves, Alkaline Trio, Cradle of Filth, Marilyn Manson, Rob Zombie, Avenged Sevenfold, dan The Murderdolls. Banyak grup musik yang kelihatannya jauh dari The Misfits, namun mereka nyatakan The Misfits adalah pengaruh yang sangat besar bagi mereka, band seperti Metallica dan Guns ‘N Roses.

Band-band lain yang menyanjung The Misfits adalah Slayer, Pantera, NOFX, dan band-band kebanyakan saat ini. Kebanyakan band hardcore, punk, dan emo dari New Jersey, seperti My Chemical Romance dan The Banner, menyatakan The Misfits adalah pengaruh terbesar mereka dalam segala hal. Seorang artis Breakcore dari Winnipeg, Venetian Snares, menyadari bahwa The Misfits mempunyai pengaruh yang teramat besar bagi segala bidang karya seni di zaman sekarang.

Discography (“Original” Misfits)
Cought/Cool (1977) – single
Bullet (1978) – EP
Horror Business (1979) – EP
Night of the Living Dead (1979) – single
Beware (1980) – EP
3 Hits From Hell (1981) – EP
Who Killed Marilyn? (1981) – single (walaupun sering disebut sebagai rilisan dari The Misfits, namun ada gosip ini rilisan solo Glenn Danzig)
Halloween (1981) – single
Walk Among Us (1982) – album Ruby/Slash Records
Evilive (1982) – live fan club EP
Earth A.D./Wolfs Blood (1983) – album
Die, Die My Darling (1984) – single
Earth A.D. (1984) – album
Legacy of Brutality (1985) – album
Collection I (1986) – album
Evilive (1987) – live album
Collection II (1995) – album
Box Set (1996) – Box Set
Static Age (1997) – album
12 Hits From Hell (2001) – album (promo only, unreleased)

Anggota
Glenn Danzig – lead vocals (1977 – 1983), keyboards (1977)
Diane DiPiazza – bass (1977)
Jerry Only – bass (1977 – 1983)
Jimmy Battle – guitar (1977)
Manny Martínez – drums (1977)
Franché Coma – guitar (1977 – 1978)
Rick Riley – guitar (1978, not an official member, played for a couple of shows)
Mr. Jim – drums (1978)
Bobby Steele – guitar (1978 – 1980)
Joey Image – drums (1978 – 1979)
Arthur Googy – drums (1980 – 1982)
Todd Swalla – drums (1982 / 1983, stand–in)
ROBO – drums (1982 – 1983)
Brian Damage – drums (1983)